spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Nasib Warga Terdampak Banjir, Pembagian Bantuan Pemerintah Diduga Tak Merata

PASER – Kondisi bencana banjir yang melanda Kabupaten Paser, perlahan mulai berangsur surut. Kendati demikian, sebagian besar warga mengeluhkan penyaluran bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser yang dinilai masih belum merata dan kurang maksimal.

Hingga kini, kondisi banjir masih terlihat merendam rumah-rumah warga, khususnya yang berada di Kelurahan Long Kali, Kecamatan Longkali.

Meski mulai terjadi sedikit penurunan debit banjir, namun aktivitas warga masyarakat yang menjadi korban banjir masih belum pulih.

Ketua RT 16 Kelurahan Long Kali, Suriansyah menyatakan, saat ini ketinggian banjir yang merendam wilayah mulai mengalami surut, jika dibandingkan hari sebelumnya. Walaupun perlahan banjir telah berangsur turun, namun keluhan penyaluran bantuan belum merata dan kurang maksimal.

“Ini air perlahan sudah mulai menurun. Ya kira-kira sudah turun sekitar 12 senti. Cuma ya itu, sampai sekarang penyaluran bantuan saja yang belum merata dan belum maksimal,” kata Suriansyah, Senin (20/3/2023).

Menurut Suriansyah, masih banyak warga korban banjir yang hingga kini masih terjebak di dalam rumah, terutama kalangan lanjut usia (lansia), wanita dan ibu hamil. Pasalnya, banyak di antara mereka yang takut terseret derasnya arus banjir karena tidak bisa berenang.

Baca Juga:   RKPD 2024 Representasikan Paser mas

“Iya ini karena bantuan belum maksimal, jadi memang masih banyak warga yang membutuhkan bantuan, terutama ibu-ibu. Orangnya yang di dalam ini gak bisa keluar, masalahnya ini mereka gak bisa berenang,” imbuhnya.

Pihaknya menduga, penyebab penyaluran bantuan untuk warga korban banjir yang belum merata ini, adalah keterbatasan jumlah tenaga yang bisa menyalurkan bantuan ke warga yang masih bertahan di dalam rumahnya.

Ia pun mengaku mulai kewalahan untuk mendistribusikan bantuan dari Posko Penanggulangan Banjir di Kantor Kelurahan Long Kali menuju ke rumah-rumah warga, karena banyaknya jumlah warga yang membutuhkan bantuan.

“Saya sudah kewalahan harus ke sana kesini untuk menyalurkan nasi bungkus atau bantuan logistik ke rumah-rumah warga. Karena memang jumlah rumah yang terendam cukup banyak, sedangkan tenaganya sedikit,” pungkasnya. (bs)

BERITA POPULER