spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lanjutan Perbaikan Wiskul, Kemungkinan di 2024

PASER – Kerusakan lantai atas booth kontainer kawasan wisata kuliner (Wiskul) Sungai Tuak, Kecamatan Tanah Grogot hingga ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Paser melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP), Senin (6/11/2023).

DPRD Kabupaten Paser memanggil Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dilingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser termasuk konsultan perencana pembangunan hingga perwakilan pedagang Wiskul.

Sebab belum ada penanganan terhadap fasilitas Pemkab Paser itu, tak semata abai terhadap keluhan pedagang, melainkan ada persoalan keuangan dibalik pembangunannya yang baru diresmikan Maret 2023 lalu.

“Perbaikan Wiskul dalam waktu dekat tidak berani dilaksanakan, mengingat pembangunannya baru saja diresmikan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Kadiaporapar) Kabupaten Paser, Arief Rahman.

Disisi lain, adanya kekurangan pembayaran yang dilakukan Pemkab Paser terhadap pihak kontraktor lantaran penyelesaian pengerjaan yang tidak tepat waktu atau molor dari target kerja yang sudah disepakati sebelumnya.

Diketahui, kekurangan pembayaran itu senilai Rp 634 juta. Sehingga dengan begitu, ia tengah menyelesaikan keuangan itu dengan meminta Inspektorat Kabupaten Paser untuk dilakukan audit terlebih dahulu.

Baca Juga:   DPRD Ingin Hasil Membatik Jadi Peluang Pendapatan dari Pemkab Paser

“Saya sudah panggil pihak konsultan juga Bappedalitbang. Setelah dipelajari, seharusnya ditunda dulu untuk pekerjaan kontainer. Kalau diperbaiki berarti kita numpang di kegiatan lama, jadi kegiatan yang baru tidak ada tanggung jawab sama sekali,” kata Arief Rahman.

Disporapar Kabupaten Paser memastikan, kerusakan booth kontainer Wiskul Sungai Tuak bakal ditangani pada 2024 mendatang dengan perencanaan yang matang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUPR) Kabupaten Paser.

“Jadi nanti kami serahkan langsung ke DPUPR Kabupaten Paser untuk pelaksanaan pekerjaannya sebagai dinas teknis,” terangnya.

Lebih jauh kebelakang, Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Paser, Budi Santoso menilai, pemindahan Wiskul dari yang sebelumnya ke lokasi terkini, terkesan dipaksanakan. Pasalnya, jika mengacu pada perencanaan, fokus pembangunan lebih dulu untuk pusat olahraga.

“Jika melihat perencanaan sebelumnya, pelaksanaan pembangunan di Desa Sungai Tuak hanya memfokuskan untuk pembangunan area sport center dengan total anggaran Rp4,9 Miliar dari Bantuan Keuangan (Benkeu) Provinsi,” kata Budi. (Adv)

BERITA POPULER