SAMARINDA – Sektor pertanian di Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki potensi besar untuk menjadi sumber kesejahteraan bagi masyarakat. Sayangnya, potensi ini belum digali secara optimal oleh pemerintah daerah. Padahal dengan dukungan yang memadai, pertanian dapat menjadi sektor andalan di Bumi Etam.
Salah satu komoditas pertanian yang layak mendapat perhatian khusus dari Pemprov Kaltim adalah kopi liberika. Kopi ini jenis yang unik dan langka karena hanya tumbuh di beberapa daerah di Indonesia, salah satunya di Kaltim. Kopi ini memiliki rasa yang kuat dan aromatik, serta dapat diolah menjadi kopi luwak yang terkenal di dunia.
Di Kaltim, terdapat sebuah kampung yang menjadi pusat produksi dan pengolahan kopi liberika, yaitu Kampung Kopi Luwak di Desa Prangat Baru, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Kampung ini tidak hanya penghasil kopi, tetapi juga menjadi destinasi wisata perkopian yang menarik banyak pengunjung.
Sayangnya, kampung ini belum mendapat dukungan yang optimal dari Pemprov Kaltim. Padahal, kampung ini memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan menjadi ikon Kaltim di bidang pertanian dan pariwisata. Dengan adanya bantuan dari pemerintah, kampung ini dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi kopi, serta meningkatkan daya tarik dan fasilitas wisata.
Hal ini sejalan dengan yang disampaikan Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun, saat mengunjungi kampung tersebut, belum lama ini. Ia mengusulkan Pemprov Kaltim dapat memberikan bantuan berupa bibit, pupuk, alat, dan pelatihan kepada para petani kopi di kawasan ini.
“Kita patut berbangga karena di Kampung Kopi Luwak ini sering sekali menarik perhatian dunia perkopian Indonesia, itu dikarenakan kualitas hasil petani memang sangat luar biasa,” jelas Samsun. Ia juga mengatakan kopi liberika cocok ditanam di tanah Borneo, karena mampu tumbuh dan berkembang di lahan yang kurang hara dan bersaing dengan vegetasi liar lainnya.
Samsun juga mengapresiasi peran serta dunia usaha dan media massa dalam membantu pemerintah mendorong pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Ia berharap, kerjasama ini dapat terus ditingkatkan dan diperluas untuk mencapai kesejahteraan bersama.
“DPRD Kaltim siap mendukung dan mengawal program-program yang dapat meningkatkan kesejahteraan para petani kopi di Kaltim. Kami juga mengajak masyarakat untuk mencintai produk lokal dan mengkonsumsi kopi liberika ini,” ujar Samsun.
Samsun menilai Pemprov Kaltim harus segera mengambil langkah konkret dalam mengembangkan sektor pertanian di daerahnya, khususnya kopi liberika. Karena kopi ini memiliki nilai ekonomi dan budaya yang tinggi, serta dapat menjadi salah satu kebanggaan Kaltim di mata dunia.
“Dengan adanya dukungan dari pemerintah, para petani kopi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian mereka, serta berkontribusi bagi kemajuan bangsa,” tutup kader PDI Perjuangan tersebut. (ADV/RP)