spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Mesin EDC Ditarik BRI, Kartu Tani Tidak Berfungsi

PASER – Transaksi penebusan pupuk bersubsidi menggunakan Kartu Tani lewat mesin Electronic Data Capture (EDC) yang disediakan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Cabang (Kanca) Tanah Grogot, kini sudah tidak lagi berfungsi.

Bukan karena beralih cara transaksi, melainkan mesin yang dapat digunakan untuk pembelian pupuk subsidi ke agen ataupun pengecer itu ditarik oleh perbankan yang mencakup Kabupaten Paser dan Kabupaten Paser Utara (PPU) itu.

Hal ini menyebabkan sejumlah petani di dua Kabupaten ini, kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. Akibat penarikan mesin EDC, Kartu Tani yang dimiliki juga tidak dapat difungsikan. Sementara, dalam kondisi waktu tertentu, pupuk untuk lahan pertanian sangat dibutuhkan.

“Kami jadinya kesulitan untuk mendapatkan pupuk subsidi. Saya jadi bingung, padahal pemerintah sudah menyediakan alat tapi perbankan terkesan menyulitkan kami,” kata Ketua Kelompok Tani Mekar Sari, Tambah (56), saat dihubungi, Kamis (16/5/2024).

Dari kelompok tani ini, Tambah menyebut, berdasarkan verifikasi data Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), total anggota dalam kelompok tani yang diketuainya sebanyak 19 orang. Namun tujuh orang tidak dapat menggunakan Kartu Tani untuk transaksi pupuk.

Baca Juga:   Lamar Parpol Untuk Bentuk Koalisi Besar, Masih: Kami Harapkan "Head to Head"

Ia bahkan mengaku sudah beberapa kali berkomunikasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Kabupaten PPU untuk meminta kejelasan terhadap penebusan pupuk bersubsidi di agen. Namun, jawaban yang diterima, yakni sembari menunggu dan bersabar.

“Kami disuruh sabar padahal pertanian yang tumbuh tidak paham sabar. Terus kami untuk memperoleh hasil panen yang baik seperti apa?,” ungkapnya.

Pihaknya meminta kejelasan, baik dari pemerintah maupun dari perbankan agar segera menyediakan solusi terkait masalah ini. Persoalan ini terjadi sejak adanya penarikan mesin EDC oleh perbankan pada Januari 2024 lalu.

“Waktu itu mesinnya ditarik. Katanya April disediakan. Ini sekarang sudah Mei tapi belum juga bisa beli pupuk,” katanya.

Padahal, dalam mensukseskan program nasional di bidang pertanian, pemerintah mengklaim terus berinovasi dalam penyaluran pupuk bersubsidi. Salah satunya dengan Kartu Tani yang bakal menguntungkan guna tingkatkan kesejahteraan petani.

“Tapi ini ditarik alatnya jadi kami kesulitan dapat pupuk. Kita ini ada di wilayah IKN loh, bagaimana mau menyokong ketahanan pangan kalau dapat pupuk saja susah,” pungkasnya.

Baca Juga:   Sekwan Edukasi Pelajar Fungsi DPRD

Pewarta: TB Sihombing

BERITA POPULER