spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Resesi Jadi Penyebab Kenaikan Harga Beras

PASER – Resesi ekonomi dan naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai berdampak pada industri makanan, salah satunya beras di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) khususnya Kabupaten Paser.

Kepala Kantor Cabang Pembantu (Kancapem) Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Tanah Grogot, M Radhy Ansari menyatakan, untuk Triwulan IV penyaluran beras memang mengalami kenaikan.

“Tren penyaluran beras khususnya beras medium memang naik. Dari Januari sampai 21 November saja, kita sudah menyalurkan beras untuk KPSH sebanyak 560 ton kualitas medium, dengan harga Rp 8.600/kilogram” papar Radhy, Selasa (22/11/2022).

Ratusan ton beras premium itu, disalurkan di Kabupaten Paser dan Penajam Paser Utara (PPU), yang merupakan wilayah kerja Kansilog Tanah Grogot
Radhy menambahkan, beras yang disalurkan merupakan program dari pemerintah yaitu Ketersediaan Pangan dan Stabilisasi Harga.

“Selain menyalurkan langsung ke masyarakat, kita juga beberapa kali menggelar pasar murah. Kemudian operasi pasar, dan ada juga yang kita drop ke tiap RPK. Dengan tujuan, membantu masyarakat dalam mengatasi dampak dari inflasi yang terjadi,” bebernya.
Lebih lanjut disampaikannya, beras yang disalurkan harganya di bawah harga pasar.

Baca Juga:   Kembangkan Kelengkeng di 5 Desa

Dengan demikian, jika ada masyarakat yang ingin membeli beras bisa langsung ke gudang bulog dengan harga Rp 8.600 per kilogramnya dengan kualitas medium.
“Rata-rata harga beras kualitas medium di pasar itu, termurah dikisaran Rp 10.000. Sebelum inflasi itu harga termurah Rp 9.000, namun Bulog konsisten tetap menjual dengan harga Rp 8.600,” terangnya.

Selain itu, masyarakat juga bisa membeli beras dengan harga murah di Rumah Pangan Kita (RPK), yang merupakan outlet penjualan binaan Bulog yang tersebar di 150 titik wilayah pada 2 kabupaten. Khusus untuk wilayah Kabupaten Paser, terdapat 94 RPK dan di Kabupaten PPU sebanyak 56 RPK.

“Stok beras kita sekarang di Gudang Bulog sebanyak 750 ton, diperkirakan masih cukup sampai 5 bulan kedepan, kemudian gula 7,5 ton dan minyak goreng masih ada 6 ton,” pungkas Radhy. (bs)

BERITA POPULER