PASER – Pembangunan blok baru di Pasar Induk Penyembolum Senaken, yang menelan anggaran Rp 8,75 miliar dari APBD Kabupaten Paser 2022 telah rampung pengerjaannya.
Namun hingga kini, pusat perbelanjaan tradisional yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso, Desa Senaken, Kecamatan Tanah Grogot itu tak kunjung difungsikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser.
Dari pantauan media ini, tidak terlihat aktivitas jual beli di blok baru ini. Selain itu, gerbang masuk menuju blok tersebut juga terkunci rapat. Padahal tujuan penambahan kios itu, guna pengembangan dan penataan lokasi, juga penertiban pedagang khususnya yang kini masih berjualan di trotoar.
Menanggapi hal itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pasar Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi UKM (Disperindagkop UKM) Kabupaten Paser, Norman menyebut, bangunannya kini masih tahap pemeliharaan.
“Berdasarkan keterangan dari DPUTR Kabupaten Paser, bangunannya masih dalam tahap pemeliharaan,” kata Norman, saat ditemui di ruangannya, Selasa (17/1/2023).
Pihaknya menjamin penggunaan kios baru akan dimulai setelah 6 bulan sejak selesai pengerjaan atau pada Juli 2023 mendatang. Langkah ini diambil sebagai upaya Pemkab Paser memastikan kondisi bangunan layak digunakan.
“Kalau ada kerusakan, jadinya dinas bisa komplain ke kontraktor. Tapi kalau langsung digunakan dan timbul kerusakan biasanya kontraktor tidak tanggungjawab,” ujarnya.
Diketahui pembangunan 2022, ada 104 lapak baru tersedia di atas lahan 8.978 meter persegi. Rinciannya 98 lapak berukuran 2,5 x 3 meter dan empat lapak berukuran 2,5 x 6 meter. Ditambah gerbang, pos jaga dan pagar.
Pada APBD Kabupaten Paser 2023 ini, bangunan pasar akan kembali dianggarkan kelanjutannya senilai Rp 10 miliar. Desain bangunan baru ini berbeda dengan pasar sebelumnya. Semua lapak sudah menghadap ke jalan blok.
Tidak ada lagi yang posisinya merasa tidak diuntungkan atau terdalam. Jarak antara sesama pedagang juga tidak saling berebut lapak. Penempatan lapak tersusun dengan rapi dan tidak ada lagi lapak terlihat kumuh. Desain lapak memiliki penerangan yang cukup.
Sedangkan untuk sanitasi yaitu aliran parit atau selokan di sekitar pasar dibuat lancar, agar tidak ada potensi aliran tersumbat yang menyebabkan bau, dan fasilitas lainnya yaitu jalanan yang ada di sekitar lapak sudah dipaving atau dicor.
Sementara Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindagkop UKM Kabupaten Paser, Zainal Ilmi menyebut, pihaknya akan memberikan sosialisasi kepada para pedagang sebelum menempati pasar.
Sehingga para pedagang dapat memahami bagaimana menjaga kebersihan dan tidak ada bangunan yang kumuh. Biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan pasar penyembolum tersebut tidak kecil.
“Bupati sudah meminta agar pemerintah daerah bersama dengan masyarakat diharapkan dapat menjaga dan memelihara bangunan pasar tersebut,” pungkasnya. (bs)