PASER – Salah satu realisasi dari 9 Program Prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser melalui visi dan misi Paser MAS (Maju, Adil dan Sejahtera) yang diwujudkan oleh Bupati Paser, Fahmi Fadli, diakui masyarakat turut dirasakan, khususnya penerima manfaat.
Salah satu program itu, yakni peningkatan kesejahteraan Pegawai Tidak Tetap (PTT), insentif Ketua RT, Guru Ngaji dan Imam dan Marbot Masjid. Khusus diluar PTT, peningkatan kesejahteraan yang sudah berlaku sejak setahun lalu itu, dalam bentuk insentif dan mendapat apresiasi dari masyarakat.
Salah satunya yang diungkapkan Guru Ngaji di Desa Suatang, Kecamatan Paser Belengkong, Atin Sri Susanti. Dia mengaku, dulunya guru ngaji hanya mengajar dengan sukarela. Dengan adanya insentif tersebut, Ia beserta guru ngaji lainnya merasa terbantu untuk keperluan sehari-hari.
“Sebelum mendapat insentif dari desa, kami dulunya hanya sukarela mengajar anak-anak agar mereka bisa mengenal huruf Al-Qur’an tanpa adanya imbalan,” kata Atin.
Meskipun dari segi sejumlah, Atin mengaku tidak banyak. Namun, insentif tersebut dapat memberi semangat dan memotivasi para guru ngaji untuk terus mengajar. Insentif itu, diterimanya dari Pemerintah Desa (Pemdes) setempat.
“Bukan berarti kami tidak bersemangat tanpa adanya insentif dari desa. Dulunya kami hanya sukarela. Mungkin dengan jumlah Rp350 ribu, bisa menjadi penyemangat lebih giat lagi dalam mengajar,” ungkapnya.
Senada, Marbot Masjid Nurul Iman di Desa Suatang, Alimudin. Ia juga merasa bersyukur atas penambahan insentif yang diberikan. Ia mengaku, sebelum adanya penambahan, insentif Ia terima hanya Rp350 per bulan, dengan pembayaran 3 bulan sekali.
“Ada tambahan Rp150 ribu, jadi setiap bulannya insentif yang saya terima itu Rp500 ribu. Alhamdulillah, ini sudah cukup untuk kami sebagai marbot masjid,” ujarnya.
Untuk diketahui, realisasi kebijakan untuk peningkatan kesejahteraan ini, dilakukan Bupati Paser, Fahmi Fadli dengan menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) Paser, yang penyalurannya dianggarkan melalui Dana Desa (DD).
Kepala Desa Suatang, Masraniansyah menyebut, Pemdes turut ambil bagian dalam adanya peningkatan kesejahteraan, karena bertugas sebagai penyalur. Dengan adanya kebijakan ini, Desa turut memberi perhatian terhadap guru ngaji maupun marbot masjid dan ketua RT.
“Selama ini bisa dikatakan kurang diperhatikan. Namun berkat kebijakan dari Bupati Paser, mereka sudah diperhatikan dari segi kesejahteraannya,” kata Masraniansyah.
Dirincikannya, mulanya bantuan operasional bagi Ketua RT senilai Rp600 ribu per bulan. Namun sekarang kembali bertambah dengan keluarnya Perbup Paser, menjadi Rp 1 juta perbulan. Untuk Desa Suatang, terdapat 11 RT.
“Awalnya Rp600 ribu dan kami tambah lagi sehingga genap Rp1 juta, dengan begitu anggaran DD juga dapat kami realisasikan dengan sebaik mungkin,” tambahnya.
Selain Ketua RT, anggaran DD juga diperuntukkan untuk insentif guru ngaji yang sebelumnya sudah ada namun dinilai kurang maksimal. “Kurang maksimal karena tidak sesuai dengan perjuangan mereka, Alhamdulillah mulai tahun kemarin ada bantuan khusus untuk insentif guru ngaji,” ulasnya.
Harapannya, dengan insentif yang diberikan dapat memotivasi guru ngaji di wilayahnya dalam membagikan ilmunya kepada anak-anak. “Semoga bisa menjadi motivasi bagi mereka untuk membagi ilmunya ke anak-anak, karena kami menilai ilmu yang diberikan memang penting,” ungkapnya.
Sekadar informasi, realisasi program prioritas pada peningkatan kesejahteraan PTT, insentif Ketua RT, Guru Ngaji dan Imam Masjid mencapai 66,41 persen. Kebijakan itu ia langsungkan kurang dari 5 tahun masa pemerintahannya.
Pewarta: TB Sihombing