spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Persentase Penduduk Miskin di Paser 2024 Turun

PASER – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Paser mencatat, persentase penduduk miskin di Kabupaten Paser 2024 mengalami penurunan. Penurunan itu dibandingkan persentase penduduk miskin pada 2023.

Kepala BPS Kabupaten Paser, Bayu Agung Prasetyo menyatakan, penurunan persentase penduduk miskin di Kabupaten Paser mencapai 0,48 persen. Itu mengacu pada data 2023 yang mencapai 9,11 persen dan pada 2024 mencapai 8,63 persen.

“Angka kemiskinan tahun ini lebih baik dari sebelumnya, bahkan menjadi presentase kemiskinan terendah sejak 2019. Ini hasil dari penyelesaian penghitungan indikator kemiskinan yang telah diselenggarakan,” kata Bayu, di Hotel Bumi Paser, Senin (30/9/2024).

Berdasarkan data itu, dijelaskan Bayu, persentase penduduk miskin di Kabupaten Paser terbilang cukup masif. Bahkan dibandingkan Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Kabupaten Paser mengalami penurunan lebih baik.

Meski secara persentase turun, namun jika dibandingkan dengan Kabupaten/Kota di Provinsi Kaltim, Kabupaten Paser masih berada pada urutan keempat. Diurutan pertama, Kabupaten Mahakam Ulu jadi yang tertinggi dengan persentase mencapai 10,75 persen.

Baca Juga:   Bangunan Posyandu di Atas Tanah Bukan Milik Pemerintah Bakal Direkolasi

Sementara pada urutan kedua, Kabupaten Kutai Barat (Kubar) dengan persentase mencapai 9,56 persen. Kabupaten Kutai Timur (Kutim) jadi wilayah ketiga tertinggi persentase penduduk miskin di 2024 dengan angka mencapai 8,81 persen.

“Mengacu pada data persentase penduduk miskin di Provinsi Kaltim, Kabupaten Paser berada pada urutan keempat saat ini,” jelas Bayu.

Selanjutnya, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mencapai 7,28 persen. Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) 6,68 persen. Kabupaten Berau 5,08 persen. Kota Samarinda 4,3 persen. Kota Bontang 3,74 persen dan Kota Balikpapan mencapai 2,23 persen.

“Secara umum seluruhnya mengalami penurunan angka kemiskinan, termasuk Kabupaten Paser,” urainya.

Fenomena penurunan angka kemiskinan ini dijelaskan Bayu, disebabkan oleh tiga faktor. Yakni, pendapatan masyarakat miskin yang meningkat dan semakin terdistribusi, harga barang kebutuhan pokok terkendali dengan baik dan akses ekonomi masyarakat yang semakin baik.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Paser, Romif Erwinadi menyatakan, pencapaian itu tidak lain bagian dari kerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga:   Total APBD Paser 2024 Tembus Rp 5,4 Triliun

“Salah satunya kita lakukan dengan memberikan perlindungan sosial, kesehatan dan ketenagakerjaan bagi masyarakat,” katanya.

Pewarta: TB Sihombing

BERITA POPULER