spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sarkowi: Jangan Sampai Konsep Kota Hutan IKN Bergeser

SAMARINDA – Legislator Partai Golkar Sarkowi V Zahry meminta pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak menyimpang dari konsep kota hutan atau forest city. Menurutnya, konsep tersebut sangat penting untuk menjaga keberlanjutan dan manfaat IKN bagi generasi mendatang.

Sarkowi yang juga akademisi di bidang kehutanan, mengatakan konsep kota hutan sudah dirancang dengan sangat lengkap sejak awal. Ia berharap pembangunan IKN tidak hanya terpaku pada infrastruktur, tetapi juga memperhatikan aspek sosial dan daerah penyangga.

“Konsep forest city harus diintegrasikan dengan baik agar dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Nusantara dalam jangka waktu yang panjang. Kita harus melihat proyek IKN sebagai sesuatu yang harus memberikan manfaat bagi generasi-generasi mendatang,” ujar Sarkowi, awal pekan lalu.

Sekretaris Komisi III DPRD Kaltim ini, juga menjelaskan pembangunan IKN akan memberikan dampak positif bagi wilayah sekitarnya, termasuk 10 kota dan kabupaten di Kaltim. Ia mengapresiasi peran pemerintah dalam memastikan bahwa IKN memberikan kesejahteraan dan pembangunan berkelanjutan.

“Badan Otorita IKN harus bisa mengimplementasikan pembangunan IKN dengan baik. IKN diharapkan bisa menjadi contoh pembangunan yang menggabungkan infrastruktur modern, pelestarian alam, dan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan,” harap Sarkowi.

Baca Juga:   Pasar Tumpah Ganggu Pasar Induk Sangatta Utara, Agus Aras Minta Pemkab Kutim Tertibkan

Selain itu, Sarkowi juga mendorong masyarakat Kaltim, terutama generasi muda, untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan kerja yang akan semakin ketat dengan adanya pemindahan IKN. Ia menilai bahwa IKN akan membuka banyak peluang kerja dan usaha bagi warga lokal.

“Kita harus persiapkan diri dengan baik dan maksimal. IKN itu kan pasti banyak peluang yang muncul, baik peluang kerja maupun peluang usaha atau bisnis. Warga lokal harus bisa menguasai semua itu,” pesan Sarkowi. (ADV/RP)

BERITA POPULER