spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Masitah Jadi Kader PDI Perjuangan, Beralih Dari Golkar Demi Maju Pilkada Paser 2024

PASER – Bakal Calon Bupati Paser, Syarifah Masitah Assegaf, bukan lagi bagian dari Partai Golongan Karya (Golkar). Wanita pertama yang masuk dalam bursa kepala daerah di Bumi Daya Taka itu, kini beralih menjadi bagian dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.

Sebelumnya, dia merupakan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dengan jabatan Wakil Ketua Bidang Perempuan. Peralihan status kader itu terjadi, jelang pendaftaran dirinya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di Kabupaten Paser.

Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Paser, Muhamad Saleh menyatakan, status Masitah menjadi bagian dari PDI Perjuangan setelah menerima persetujuan dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) untuk maju pada Pilkada.

“Iya sudah di PDIP dan telah punya KTA (Kartu Tanda Anggota),” kata Saleh.

Dirinya tak menampik bahwa kepindahan Masitah dari Partai Golkar ke PDI Perjuangan erat kaitannya dengan keinginan Wakil Bupati Paser periode 2021-2024 itu, untuk maju pada Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Paser. Kewajiban menjadi kader dijelaskan Saleh, karena ketentuan partai.

Baca Juga:   Isu Sistem Proporsional Tertutup, KPU Paser Fokus Tahapan & Tunggu Arahan Pusat

“Di PDIP memang harus kader, itu jadi salah satu syarat,” sebutnya.

Adapun dasar lain bergabungnya Masitah dan diterima PDI Perjuangan, dikatakannya, karena kaya pengalaman politik. Di sisi lain, merupakan petahana. Selain itu, komitmen terhadap partai siap dia penuhi jika nantinya terpilih.

“Ada beberapa komitmen yang disepakati dengan Masitah, salah satunya membesarkan PDI Perjuangan termasuk perolehan suara hingga penambahan kursi di DPRD Paser,” tandas Saleh.

Sejumlah pihak turut menyebut, bahwa bergantinya kendaraan politik Masitah ke PDI Perjuangan disinyalir usai tidak mendapat rekomendasi dari Partai Golkar. Partai berlambang pohon beringin itu, memilih untuk mengusung Fahmi Fadli-Ikhwan Antasari.

Sayangnya, saat ditanyai kedudukannya sebagai kader, Masitah, sapaan akrabnya, enggan secara ekplisit mengungkapkan. Ia memilih untuk melontarkan jargon yang kerap diungkapkan Bakal Calon Gubernur Kaltim, Isran Noor yang merupakan petahana.

“Pahamlah ikam (kamu, Banjar, red),” singkat Masitah.

Diketahui, Masitah berpasangan dengan Denni Mappa sebagai Bakal Calon Wakil Bupati Paser. Denni Mappa sendiri merupakan kader Partai Demokrat. Keduanya diusung oleh PDI Perjuangan dan Partai Demokrat.

Baca Juga:   Paser Kembali Tingkatkan Infrastruktur Jalan

Pewarta: TB Sihombing

BERITA POPULER