SAMARINDA – Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Puji Setyowati mendukung rencana Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik untuk membuat penangkaran khusus untuk buaya Riska yang berorientasi pada konservasi.
“Buaya Riska adalah aset yang sangat berharga untuk melestarikan spesies yang terancam punah,” ujar Puji di Samarinda awal pekan lalu.
Dia mengusulkan agar buaya Riska dikelola oleh lembaga atau organisasi yang peduli dengan perlindungan hewan.
“Hal ini penting untuk menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat sekitar serta keberlangsungan hidup hewan tersebut,” katanya.
Puji juga menekankan agar pengelolaannya nanti mempertimbangkan aspek lingkungan, khususnya manajemen limbah yang timbul selama pengelolaan.
”Lokasi penangkaran buaya tersebut dekat dengan permukiman warga dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan, termasuk potensi pencemaran udara. Oleh karena itu, perlu ada tindakan bijak dan berkelanjutan dalam merencanakan pengelolaan hewan tersebut,” ungkapnya.
Dia berharap dukungan dari berbagai pihak akan mendorong pengembangan wisata yang mengintegrasikan aspek konservasi hewan dan pengalaman wisata yang berkualitas.
“Hal ini juga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah,” imbuhnya.
Sebelumnya, Pj Gubernur Akmal Malik berjanji untuk mencari solusi terbaik untuk kelangsungan hidup buaya Riska setelah dievakuasi dari habitat asalnya di Sungai Guntung, Bontang ke Penangkaran Buaya Teritip, Balikpapan.
“Buaya Riska ini menarik perhatian banyak orang. Namun, buaya Riska ini adalah binatang buas. Sebagai binatang buas, dia berhak untuk hidup di habitatnya,” ucap Pj Gubernur Akmal Malik saat mendampingi Ketua Umum TP PKK Tri Tito Karnavian di Penangkaran Buaya Teritip, Balikpapan Timur, beberapa waktu lalu.
Menurut Akmal, kondisi tempat penampungan Buaya Riska sangat tidak memadai. Kondisi ini ditakutkan membuat Buaya Riska semakin stres. Karena itu, dalam waktu dekat pihaknya akan mengundang BKSDA untuk mencari jalan terbaik untuk Riska dan keselamatan masyarakat. (ADV/RP)