spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Safuad Minta Pemerintah Siapkan Langkah Konkret Hadapi El Nino

SAMARINDA – Dampak fenomena El Nino yang mengancam dunia termasuk di Kalimantan Timur (Kaltim) mendapat perhatian Anggota DPRD Kaltim, Safuad. Menurutnya, El Nino bisa berdampak pada beberapa sektor, khususnya pertanian.

Berdasar prediksi sejumlah lembaga klimatologi dunia, El Nino akan mencapai puncaknya pada akhir tahun ini, sejak November hingga Februari 2024. Meskipun Indonesia akan berkurang dampaknya bila memasuki musim hujan.

Mengingat hal tersebut, Safuad mendesak pemerintah untuk menyiapkan program alternatif yang dapat mengatasi masalah kekeringan yang dapat berimplikasi pada sektor pertanian. Musabab, bila tak diantisipasi maka penurunan produksi padi di Kaltim akan terjadi.

Politisi PDI P mengatakan, koordinasi yang dan sinergi antara pemerintah daerah, provinsi, serta pusat, sangat diperlukan untuk mengantisipasi dampak El Nino yang berpotensi mengganggu ketahanan pangan.

“Sudah ada program yang telah dibuat oleh Kementerian Pertanian, seperti antisipasi dini, adaptasi, mitigasi, dan kolaborasi. Ini patut diapresiasi. Namun, program tersebut belum cukup untuk mengatasi masalah yang dihadapi,” jelasnya kepada media ini.

Baca Juga:   Potensi Wisata Sungai Mahakam Dapat Tingkatkan PAD Kaltim

Misal petani di daerah pemilihannya, Kutai Timur (Kutim), yang mengalami penurunan produksi padi hingga lima puluh persen akibat kekeringan. Dirinya menyarankan agar pemerintah menyediakan sarana prasarana yang dapat memastikan ketersediaan air untuk sawah-sawah di Kutim.

“Petani di Kutim sangat membutuhkan perangkat seperti pipa atau selang yang dapat menyalurkan air dari sumber-sumber air yang ada ke sawah mereka. Ini adalah peran pemerintah dalam membantu petani mengatasi keterbatasan mereka,” ujar legislator daerah pemilihan (dapil) Bontang, Kutim, Berau ini.

Anggota DPRD yang telah dua periode duduk di kursi “Karang Paci” tersebut mengusulkan agar pemerintah membangun jaringan irigasi di beberapa wilayah yang menjadi sentral pertanian di Kutim, seperti Kaubun, Kaliorang, Long Mesangat, dan Kongbeng. Ia mencontohkan, pemerintah dapat membuat sumur, bendungan, atau mata air, kemudian menghubungkannya dengan pipa ke sawah.

“Ini adalah solusi alternatif yang dapat membantu petani menghadapi El Nino. Saya yakin, dengan koordinasi yang baik dan anggaran yang maksimal, dampak El Nino dapat diminimalisasi,” tuturnya.

Baca Juga:   Parkir Liar Picu Kemacetan dan Kecelakaan, Komisi II Minta Pemkot Tegas

Lebih lanjut Safuad juga mengingatkan agar pemerintah memanfaatkan dana desa untuk membantu pembangunan jaringan irigasi tersebut. (adv/dprd kaltim)

BERITA POPULER